Senin, Juli 23, 2007

Cara Supaya Tidak Ditilang

Seorang Polantas menghentikan mobil seorang pria yang ngebut dengan kecepatan tinggi menerobos lampu merah, dan bermaksud menilangnya.

Polantas: "Selamat malam Pak. Tolong lihat SIM-nya."

Pria: "Wah, nggak ada Pak. SIM saya sudah dicabut gara² terlalu sering ditilang."

Polantas: (Menyeringai) "Oya..? Kalau begitu, tolong perlihatkan STNK-nya."

Pria: "Nggak punya Pak. Soalnya ini bukan mobil saya. Ini mobil hasil curian."

Polantas: "Mobil curian?"

Pria: "Benar Pak. Tapi, tunggu sebentar. Kalau nggak salah ingat, saya lihat ada STNK di kotak perkakas di jok belakang waktu saya menyimpan pistol saya di sana."

Polantas: "Hah...? Ada pistol di kotak perkakas?"

Pria: "Iya Pak. Saya menaruh pistol saya di sana ketika saya selesai merampok dan membunuh seorang wanita dan menaruh mayatnya di bagasi."

Polantas: "Ada MAYAT di BAGASI...?"

Pria: (Dengan muka dingin) "Iya Pak..."

Mendengar demikian, dengan panik si Polantas menelepon atasannya yang kemudian menghubungi Kapolda. Tidak berapa lama kemudian, mobil itu segera dikepung oleh mobil² polisi dan Kapolda mendekati si pria sambil memintanya untuk tetap tenang.

Kapolda: "Boleh saya lihat SIM Anda, Pak?"

Pria: "Oh, tentu." (SIM-nya masih berlaku dan resmi)

Kapolda: "Mobil siapa ini?"

Pria: "Mobil saya Pak. Ini STNK saya." (Juga masih berlaku)

Kapolda: "Boleh Anda buka kotak perkakas dengan perlahan dan tunjukkan kepada saya pistol Anda di sana?"

Pria: "Tentu saja Pak, tapi tidak ada pistol di sana."
(Tentu saja, memang tidak ada pistol di sana)

Kapolda: "Hmm.. kalau begitu, boleh tolong buka bagasinya? Saya mendapat laporan bahwa ada mayat di sana."

Pria: "Baik Pak..." (Bagasi dibuka dan memang tidak ada mayat di sana.)

Kapolda: "Saya tidak mengerti. Petugas yang menghentikan mobil Bapak mengatakan bahwa Bapak tidak mempunyai SIM, mencuri mobil ini, punya pistol di kotak perkakas, habis merampok dan membawa mayat di bagasi."

Pria: "Oh, begitukah ceritanya...? Saya yakin si pembohong besar itu juga mengatakan kepada Bapak bahwa saya ngebut melanggar lampu merah..."

Tidak ada komentar: