Aku memeluknya erat... Menghirup bau tubuhnya.
Merasakan kehangatan kulitnya. Dan aku berbisik, "I love you".
Dia menggeliat. Membuka separuh matanya, tersenyum, dan mengecup dahiku.
"I love you more...", balasnya memelukku erat.
Tiba-tiba dia terlonjak, terhenyak, mengambil jam tangan di meja samping tempat tidur.
"Aku harus pergi, aku sudah terlambat!"
Aku menggeliat dengan malas, kecewa... Aku masih merindukannya... Merindukan kehangatannya.
Dia tahu. Dia memelukku dari belakang dan mengecup leherku.
"Lusa kita bertemu lagi di sini...", janjinya. Aku tersenyum. Bibir kamipun bertemu.
Hangat dan penuh cinta, Kurapikan dasinya, dan dia mengancingkan bajuku.
Kami pun meninggalkan kamar hotel dan pulang ke ISTRI masing-masing...
Merasakan kehangatan kulitnya. Dan aku berbisik, "I love you".
Dia menggeliat. Membuka separuh matanya, tersenyum, dan mengecup dahiku.
"I love you more...", balasnya memelukku erat.
Tiba-tiba dia terlonjak, terhenyak, mengambil jam tangan di meja samping tempat tidur.
"Aku harus pergi, aku sudah terlambat!"
Aku menggeliat dengan malas, kecewa... Aku masih merindukannya... Merindukan kehangatannya.
Dia tahu. Dia memelukku dari belakang dan mengecup leherku.
"Lusa kita bertemu lagi di sini...", janjinya. Aku tersenyum. Bibir kamipun bertemu.
Hangat dan penuh cinta, Kurapikan dasinya, dan dia mengancingkan bajuku.
Kami pun meninggalkan kamar hotel dan pulang ke ISTRI masing-masing...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar