Seorang pria mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan, sehingga kedua daun telinganya harus diamputasi. Namun demikian ia merasa sangat percaya diri karena kemungkinan orang tidak memperhatikannya atau melihat keanehan tsb. Dengan santunan yang ia peroleh dari asuransi kecelakaan, pria tersebut membeli sebuah perusahaan komputer kecil. Bisnis ini sudah diidam-idamkannya sejak dulu, namun baru bisa diwujudkan sekarang dengan sejumlah besar uang yang ia terima.
Karena ia kurang mengerti masalah komputer, maka pria tsb ingin memperkerjakan satu orang pegawai. Lalu ia membuka lowongan dan memanggil 3 orang untuk diwawancarai.
Pria tersebut mewawancarai pelamar yang pertama. Ia puas dengan hasil wawancaranya dan pada akhir pembicaraan bertanya: "Apakah kamu melihat sesuatu yang aneh pada saya ? " Pelamar pertama kemudian menjawab : " Yahh. karena Bapak menanyakannya, maka saya katakan terus terang. Bapak tidak punya kedua daun telinga." Mendengar itu pria tsb kecewa dan mengusir keluar pelamar pertama.
Pria tersebut kemudian memanggil pelamar kedua. Pada akhir wawancara, ia kembali menanyakan hal yang serupa. Pelamar kedua juga menjawab : "Saya lihat Bapak tidak punya daun telinga."
Pria tersebut kecewa dan mengusir keluar pelamar kedua. Kemudian pria tsb mewawancarai pelamar ketiga yang terakhir. Pada akhir wawancara ia kembali menanyakan pertanyaan yang sama. Pelamar ketiga menjawab : "Bapak menggunakan kontak lens." Pria tsb tersenyum senang, lalu bertanya kembali : "Bagaimana anda tahu saya memakai kontak lens ?" Pelamar ketiga menjawab : "Bapak tidak memiliki kedua daun telinga sehingga tidak mungkin memakai kaca mata . . . "
Karena ia kurang mengerti masalah komputer, maka pria tsb ingin memperkerjakan satu orang pegawai. Lalu ia membuka lowongan dan memanggil 3 orang untuk diwawancarai.
Pria tersebut mewawancarai pelamar yang pertama. Ia puas dengan hasil wawancaranya dan pada akhir pembicaraan bertanya: "Apakah kamu melihat sesuatu yang aneh pada saya ? " Pelamar pertama kemudian menjawab : " Yahh. karena Bapak menanyakannya, maka saya katakan terus terang. Bapak tidak punya kedua daun telinga." Mendengar itu pria tsb kecewa dan mengusir keluar pelamar pertama.
Pria tersebut kemudian memanggil pelamar kedua. Pada akhir wawancara, ia kembali menanyakan hal yang serupa. Pelamar kedua juga menjawab : "Saya lihat Bapak tidak punya daun telinga."
Pria tersebut kecewa dan mengusir keluar pelamar kedua. Kemudian pria tsb mewawancarai pelamar ketiga yang terakhir. Pada akhir wawancara ia kembali menanyakan pertanyaan yang sama. Pelamar ketiga menjawab : "Bapak menggunakan kontak lens." Pria tsb tersenyum senang, lalu bertanya kembali : "Bagaimana anda tahu saya memakai kontak lens ?" Pelamar ketiga menjawab : "Bapak tidak memiliki kedua daun telinga sehingga tidak mungkin memakai kaca mata . . . "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar