Toyib kesengsem berat sama Nuraini, tetangga baru yang tinggal di rumah 3 lantai. Dan dari gayanya si Nur, kayaknya dia juga nafsu ama Toyib. Tapi sayang Nur sudah punya suami.
Ketika suatu hari lakinya si Nur pergi, kedua sejoli itu langsung nggak menyia2kan kesempatan itu. Tapi Toyib tak mau bertempur tanpa persiapan dulu. Sebelum ke rumah Nur dipanggilnya kedua sobatnya, Pailul dan Bahlul. Mereka disuruh mencari sarung. Nanti sewaktu Toyib sedang asyik masyuk dengan Nur di kamar yang terletak di lantai 3, mereka berdua harus siap-siap dengan sarung itu di bawah jendela. Siapa tahu lakinya Nur mendadak datang, Toyib bisa langsung loncat lewat jendela dan mereka tampung pake sarung di bawah.
Ketika suatu hari lakinya si Nur pergi, kedua sejoli itu langsung nggak menyia2kan kesempatan itu. Tapi Toyib tak mau bertempur tanpa persiapan dulu. Sebelum ke rumah Nur dipanggilnya kedua sobatnya, Pailul dan Bahlul. Mereka disuruh mencari sarung. Nanti sewaktu Toyib sedang asyik masyuk dengan Nur di kamar yang terletak di lantai 3, mereka berdua harus siap-siap dengan sarung itu di bawah jendela. Siapa tahu lakinya Nur mendadak datang, Toyib bisa langsung loncat lewat jendela dan mereka tampung pake sarung di bawah.
Beres, Toyib langsung masuk rumah Nur dan mereka naik ke kamar di lantai 3.
Eh lagi hot-hotnya mendadak bel di pintu depan berbunyi. Nur pun langsung berpakaian secepat mungkin sementara Toyib langsung loncat dari jendela. Nur turun dan membuka pintu depan. Ternyata bukan suaminya, tapi 2 orang pria yang berdiri dengan sikap canggung.
"Mpok Nur ya", kata salah satu pria itu.
"Iya, ada apa nih?"
"Begini Mpok. Tolong bilangin sama bang Toyib, sarungnya belum ketemu......"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar