Suatu hari, Mulatto yang mahasiswa psikologi bersama ketiga temannya datang ke sebuah Rumah Sakit Jiwa untuk mengadakan penelitian kejiwaan disana. Mulatto kebetulan dapat pinjaman mobil mewah baru ayahnya. Dengan bangga ia mengendarai mobil baru bersama teman-temannya.
Sepulang dari penelitian, tiba-tiba ban mobil Mulatto kempes tepat di dekat pintu gerbang Rumah Sakit Jiwa. Mulatto pun turun sambil memaki-maki dalam hati.
"Sial, sudah seharian ngumpul orang gila sekarang ban mobil gue kempes lagi", gerutu Mulatto.
Mulatto lalu turun dari mobil dan mengganti ban mobil yang kempes dengan ban cadangan. Malangnya, saat akan memasang kembali ban mobil, keempat mur jatuh ke dalam lubang saluran air.
"Sial.. sial.. sial...!", maki Mulatto.
Jono, Ngaripun, dan Tukul teman Mulatto pun hanya bisa mengangkat tangan.
"Terus gimana Jan?", tanya Tukul.
"Nggak tahu, masa kita mesti jalan ke bengkel cari mur?", jawab Mulatto.
Tiba-tiba seorang pasien Rumah Sakit Jiwa yang dari tadi mengawasi keempat mahasiswa psikologi itu nyeletuk, "Ambil aja dari masing-masing roda satu mur lalu pasang di situ. Ntar kalau sudah ketemu bengkel baru beli mur lagi."
Mulatto dan kawan-kawan tersenyum girang dan mulai melepas satu mur dari masing-masing roda untuk memasang roda yang murnya hilang.
Setelah bersusah payah, akhirnya keempat roda sudah terpasang dan mobil sudah siap jalan lagi. Tiba-tiba terbersit satu pikiran di benak Mulatto.
"Loh, bapak tadi bisa ngasih saya ide cemerlang. Lalu kenapa bapak bisa di Rumah Sakit Jiwa?", tanya Mulatto.
"Saya gila mas, bukan bodoh", jawab si pasien sambil ngeloyor pergi.
2 komentar:
humornya bagus eh...buat orang gila jadi waras kembali buktinya....
saya juga punya humor, ada 10 org gila dan ada 10 org waras. orang waras sambil tertawa mengatakan "lihat org gila itu tertawa aja kerjanya" obrolan org waras kedengaran orgil, terus orgil katakan coba lihat kerja org waras itu cuma menertawakan kita. pertanyaan siapa yang gila dan siapa yang waras.
dari "gugun.matanari@yahoo.co.id"
sangkin marahnya ibu saya pernah berkata hei......anjing, terus saya menggerutu tidak senang disebut "anjing" terus saya membalas sahutan ibu "kalau saya anjing terus ibu disebut ibu anjing juga ya.......
berarti sama2 anjing dong.......
ibu saya jadi tobat dan tertawa bersama..he.........................................
Posting Komentar