Seorang Bu Guru kelas dua SD sedang mengajarkan kosa kata baru kepada murid-muridnya. Kata yang diajarkannnya tersebut adalah `benar-benar` dan artinya adalah `sungguh, positif, tanpa ragu`.
Bu Guru tersebut bertanya siapa yang bisa membuat kalimat dengan kata tersebut. Dia memanggil Susi yang mengangkat tangannya terlebih dahulu, sepertinya sangat yakin.
Bu Guru tersebut bertanya siapa yang bisa membuat kalimat dengan kata tersebut. Dia memanggil Susi yang mengangkat tangannya terlebih dahulu, sepertinya sangat yakin.
Susi berdiri dan berkata, `Langit benar-benar biru.`
Bu Guru tersebut menanggapi, `Ya, itu kalimat yang baik, tapi kadang-kadang langit itu kelabu, kadang-kadang berawan, dan kadang-kadang langit itu merah, jadi tidak benar-benar biru. Ada yang lain?`
Tomi mengangkat tangan dan Bu Guru memangilnya.
Tomi menjawab, `Air benar-benar jernih.`
`Ya, itu kalimat yang baik Tomi, tapi kadang-kadang air itu berlumpur, kadang-kadang keruh, dan kadang-kadang air itu penuh dengan sampah, jadi tidak benar-benar jernih. Ada yang lain lagi?`
Akhirnya, jauh di sudut belakang, si kecil Johny pelan-pelan mengangkat tangannya.
`Ya, Johny?` jawab Bu Guru.
`Apakah saya boleh bertanya, Bu Guru?` Johny berkata.
`Ya.`
`Apakah kalau kentut ada gumpalannya?`
`Tidak. Kenapa?`
`Wah, kalau begitu saya benar-benar berak di celana.`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar