Suatu hari ada seorang wartawan yang mau meliput kehidupan di kota nudis (semua orang bugil). Tetapi kota tersebut terkenal dengan penutupan diri terhadap dunia luar. Sehingga untuk bisa mendapatkan berita tentang kota tersebut sang wartawan harus berpura-pura menjadi penduduk disana.
Setelah mengurus administrasi, maka resmi sudah sang wartawan menjadi penduduk kota tersebut. Namun, pihak kepolisian mengingatkan dia dengan keras, "Ingat! Di kota ini semua orang tidak boleh pakai sehelai benangpun, dan sebagai konsekuensinya, tidak ada yang boleh ereksi. Kalau anda ketahuan sedang ereksi, maka anda akan kami tangkap dan kami masukkan penjara". Sang wartawan tentu sudah siap dengan segala resiko tersebut.
Setelah memulai kehidupan di kota nudis tersebut, ternyata untuk menahan diri agar tidak ereksi adalah pekerjaan yang paling sulit bagi wartawan tersebut di sepanjang hidupnya. Namun, sejauh ini ia berhasil menahan diri.
Suatu saat akhirnya pertahanan itu runtuh juga. Puncaknya ketika ia melihat seorang figur patung Pamela Anderson tidak berbalut sehelai benangpun. Tentu dengan serentak ia ereksi, dan "adiknya" pun memberi hormat alias berdiri.
Setelah mengurus administrasi, maka resmi sudah sang wartawan menjadi penduduk kota tersebut. Namun, pihak kepolisian mengingatkan dia dengan keras, "Ingat! Di kota ini semua orang tidak boleh pakai sehelai benangpun, dan sebagai konsekuensinya, tidak ada yang boleh ereksi. Kalau anda ketahuan sedang ereksi, maka anda akan kami tangkap dan kami masukkan penjara". Sang wartawan tentu sudah siap dengan segala resiko tersebut.
Setelah memulai kehidupan di kota nudis tersebut, ternyata untuk menahan diri agar tidak ereksi adalah pekerjaan yang paling sulit bagi wartawan tersebut di sepanjang hidupnya. Namun, sejauh ini ia berhasil menahan diri.
Suatu saat akhirnya pertahanan itu runtuh juga. Puncaknya ketika ia melihat seorang figur patung Pamela Anderson tidak berbalut sehelai benangpun. Tentu dengan serentak ia ereksi, dan "adiknya" pun memberi hormat alias berdiri.
Spontan ia langsung terkejut. "Wah saya bisa digiring ke penjara kalo dilihat orang apalagi polisi". Akhirnya karena tidak ada pilihan ia langsung berdiri di sebelah patung Pamela Anderson tersebut dan berpura-pura jadi patung sampai adiknya tidak hormat lagi.
Sesaat kemudian seorang polisi melakukan patroli di daerah tersebut. Polisi tersebut melihat figur wartawan tersebut. Ia heran. "Sepertinya ini patung saya tidak pernah lihat sebelumnya". Karena penasaran, ia pun mendekati wartawan tersebut.
Sebelumnya polisi tersebut juga tidak tahu apa "manfaat" dari patung Pamela Anderson tersebut. Karena di sebelah patung tersebut dituliskan "Insert Coin", maka polisi tersebut memasukkan koin satu dolar ke mulut Pamela Anderson. Dan beberapa saat kemudian keluarlah sebuah perangko dari Mrs. V milik Pamela Anderson tersebut. "Oh, mesin perangko rupanya! Kalau patung lelaki ini buat apa ya?"
Serentak ia langsung memasukkan koin satu dolar lagi ke dalam mulut wartawan tersebut. Tentu saja wartawan tersebut karena ketakutan ia pasrah dan diam saja. Langsunglah si polisi bingung. "Ini kok nggak ada apa-apa ya? Rusak?".
Karena polisi itu penasaran dipukul-pukullah wartawan tersebut. Pada klimaksnya, polisi tersebut kesal dan menggoyang-goyang dan mengocok "adik" dari wartawan tersebut hingga keluarlah cairan berwarna putih dari "adik" wartawan tersebut.
Lantas, polisi tersebut mengambil kesimpulan : "OH, INI MESIN LEMNYA TOH!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar