Karena kepalanya terbentur lemari, anakku yang berusia 11 tahun, Felix, harus dijahit kepalanya. Ketika dokter mulai menyuntikkan obat bius di kepalanya, aku sangat panik dan merasa akan pingsan. Suster yang melihat keadaanku itu, langsung mengambilkan kursi dan mempersilakan aku duduk.
Setiap dokter menyelesaikan satu jahitan di kepalanya, Felix selalu mengernyitkan dahi dan berusaha untuk tidak menangis, dan suster memberitahukan kalau ingin menangis, menangis saja, tidak usah ditahan-tahan.
Setiap dokter menyelesaikan satu jahitan di kepalanya, Felix selalu mengernyitkan dahi dan berusaha untuk tidak menangis, dan suster memberitahukan kalau ingin menangis, menangis saja, tidak usah ditahan-tahan.
Dalam perjalanan pulang, suamiku bertanya kepada Felix apakah tadi dia mendengar kalau suster mengijinkan dia untuk menangis.
"Iya, aku dengar itu, Pa," kata Felix, "Tapi, Felix kira suster itu ngomong ke Mama."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar