Telepon berdering di kantor pemasaran perumahan di Jakarta.
Dari ujung terdengar suara marah2 seorang laki-laki yang rupanya penduduk sedang kebanjiran.
Penduduk: "Bapak ini bagaimana, jual rumah katanya 99 persen bebas banjir, baru saya pakai 1 tahun koq kebanjiran?"
Sales : "Kita khan tidak bohong pak, rumahnya emang 99 persen bebas banjir."
Penduduk: "Tidak bohong gundulmu! jelas-jelas ini sudah 2 hari banjir, barang saya taroh di atas semua."
Sales : "Bapak yang salah mengerti, 99 bebas banjir khan artinya 1 persen kebanjiran. Bapak sudah tinggal 365 hari disitu, kalau 2 hari kebanjiran wajar khan?"
Penduduk: "Sialan kamu, mana managermu! Mau saya tuntut kalian dipengadilan."
Dari ujung terdengar suara marah2 seorang laki-laki yang rupanya penduduk sedang kebanjiran.
Penduduk: "Bapak ini bagaimana, jual rumah katanya 99 persen bebas banjir, baru saya pakai 1 tahun koq kebanjiran?"
Sales : "Kita khan tidak bohong pak, rumahnya emang 99 persen bebas banjir."
Penduduk: "Tidak bohong gundulmu! jelas-jelas ini sudah 2 hari banjir, barang saya taroh di atas semua."
Sales : "Bapak yang salah mengerti, 99 bebas banjir khan artinya 1 persen kebanjiran. Bapak sudah tinggal 365 hari disitu, kalau 2 hari kebanjiran wajar khan?"
Penduduk: "Sialan kamu, mana managermu! Mau saya tuntut kalian dipengadilan."
Karena takut si sales, memberikan telpon ke managernya.
Penduduk: "Heh... (berusaha sabar) itu anak buahmu jawab saya edan!"
Manager (tanpa rasa bersalah): "Pak, sabar saja, besok khan sudah selesai banjirnya. Kita emang jualnya 362 hari bebas banjir, yang 3 hari kebanjiran."
Penduduk: "Hah?"
Manager : "Jadi sesuai yang kami janjikan, banjir akan surut besok siang jam 12, atau pas 3.5 hari."
Penduduk: "Heh?"
Manager : "Sekarang siapa yang salah, saya atau bapak?"
Penduduk (marah besar dan membanting telponnya).
Besoknya si manager telpon si pelapor lagi: "Bener khan pak sudah surut? Bapak harusnya bersyukur dong bisa dapat liburan musim hujan."
Penduduk: "!@#$@!!!!!???"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar